Tepat jam lima,
aku buka pengumuman SNMPTN lewat internet explorer, gagal. Aku buka pengaturan
data internetku. Oh... pantas bukan untuk internet, langsung saja aku atur
ulang. Aku buka internet explorer lagi dan masuk. Disana diminta memasukkan
nomer pendaftaran dan tanggal lahir. Aku masuk kamar dan mencari nomor
pendaftaranku.
Segera aku masukkan kelaman tersebut. Aku memencet lihat hasil seleksi. Aku nggak tau kalau hasilnya di scroll kebawah, hingga aku tetap memencet lihat hasil seleksi. Sampai aku sadar kalau hasilnya sudah keluar. ANDA TIDAK LOLOS SELEKSI SNMPTN 2018. SILAHKAN MENGIKUTI SBMPTN 2018. Rasanya biasa saja, tapi agak tidak percaya. Aku buka di pencari lainnya. Hasilnya pun sama. Kubuka sampai ada lima kali. Namun hasilnya sama saja. Sampai banyak yang chat aku dan aku menghiraukannya.
Setelah aku sadar bahwa aku tidak lolos, aku membuka chat teman-temanku. Semua menanyaiku, apakah aku lolos? Aku jawab tidak mereka tidak percaya. Sampai aku diingatkan temanku di grup kelas menanyai hasilku. Aku nggak buka grup karena sudah banyak chatnya. Karena temanku, aku membuka dan membaca. Banyak yang tanya hasilku. Aku balas, AKU TIDAK LOLOS KAWAN. Sampai ada yang chat dan menyemangaiku.
Ada juga yang minta di screnshoot hasilnya. Tidak sampai disitu. Setelah sholat magrib, aku masih percaya tidak percaya. Aku coba buka lewat laptop. Hasilnya pun sama. Asudahlah, itu bukan rejekiku. Aku bisa ngomong begitu. Namun ketika aku mengingatnya ada rasa tidak ikhlas pada hasil itu. Tapi perlahan aku sudah bisa mengiklaskan.
Segera aku masukkan kelaman tersebut. Aku memencet lihat hasil seleksi. Aku nggak tau kalau hasilnya di scroll kebawah, hingga aku tetap memencet lihat hasil seleksi. Sampai aku sadar kalau hasilnya sudah keluar. ANDA TIDAK LOLOS SELEKSI SNMPTN 2018. SILAHKAN MENGIKUTI SBMPTN 2018. Rasanya biasa saja, tapi agak tidak percaya. Aku buka di pencari lainnya. Hasilnya pun sama. Kubuka sampai ada lima kali. Namun hasilnya sama saja. Sampai banyak yang chat aku dan aku menghiraukannya.
Setelah aku sadar bahwa aku tidak lolos, aku membuka chat teman-temanku. Semua menanyaiku, apakah aku lolos? Aku jawab tidak mereka tidak percaya. Sampai aku diingatkan temanku di grup kelas menanyai hasilku. Aku nggak buka grup karena sudah banyak chatnya. Karena temanku, aku membuka dan membaca. Banyak yang tanya hasilku. Aku balas, AKU TIDAK LOLOS KAWAN. Sampai ada yang chat dan menyemangaiku.
Ada juga yang minta di screnshoot hasilnya. Tidak sampai disitu. Setelah sholat magrib, aku masih percaya tidak percaya. Aku coba buka lewat laptop. Hasilnya pun sama. Asudahlah, itu bukan rejekiku. Aku bisa ngomong begitu. Namun ketika aku mengingatnya ada rasa tidak ikhlas pada hasil itu. Tapi perlahan aku sudah bisa mengiklaskan.

0 Komentar