1.104 purnama pasca ikrar pemuda dari penjuru Indonesia nan semangat dan tak kenal menyerah.

Pemuda saat ini, pertahankan keberadaan negeri ini dengan nilai-nilai luhurnya. Bangsa yang mengikuti kemajuan peradaban tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya dan kearifan local yang dimiliki seperti makna ikrar sumpah pemuda 1928 silam.

Makna sumpah pemuda untuk pemuda masa kini

Baris pertama, pemuda Indonesia harus mempertahankan kemerdekaan yang sudah diperjuangkan para pahlawan. Berani menyuarakan ketidakadilan yang kerap melanda di negeri ini. Dengan syarat sesuai prosedur dan tetap mengutamakan persatuan Indonesia. Selain itu, berkompetisi di ranah Internasional pun diperlukan untuk membuktikan bahwa kita mampu. Kompetisi yang seperti itu pun harus diperjuangkan.

Baris kedua, pemuda Indonesia tidak boleh membedakan satu sama lain. Semua memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara Indonesia. Walaupun ada berbagai suku, ras, dan agama namun harus bersatu demi memajukan Indonesia. Genggamlah satu sama lain agar membentuk pertahanan yang kuat. Jika bersatu membuat kita semakin kuat kenapa harus bergerak sendirian. Bersatu saling memberi semangat dan dukungan moral sangat berharga saat ini.

Baris ketiga, bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan Indonesia. Sebegitu pentingnya bahasa persatuan, mengingat kekayaan suku dan bahasa di negeri kita. Dengan bahasa yang begitu banyak sangat dimungkinkan jika terdapat berbagai perbedaan makna meski katanya sama. Hal ini memicu pertikaian dan kesalahpahaman yang bisa memecahkan bangsa. Sangat disayangkan jika pecah karena perbedaan bahasa yang menjadi ciri khas kekayaan Indonesia.

Menilik perjuangan pemuda di masa lalu sudah sepantasnya kita sebagai pemuda untuk berjuang dan mempertahankan negeri ini. Menyelamatkan dari serangan yang menimpa pemuda saat ini. Krisis moral.

Semakin mudahnya akses internet, memberi peluang besar untuk menyerang otat generasi muda. Situs porno yang dengan mudahnya diakses oleh siapa saja, tak jarang para pemuda. Kita ketahui dampak darinya.

Pertama dan kedua mungkin sekedar menghilangkan rasa penasaran. Tapi, selanjutnya akan kecanduan dan menyadi kebiasaan. Di sinilah masalahnya. Ketika sudah masuk ke tahap kecanduan, maka akan berpengaruh di saraf. Kreativitas akan mati, malas, mengurung diri, enggan beraktifitas, dan menyebebkan banyak terjadinya pelecehan seksual. Maka, tidak jarang kita mendengar berita tentang itu. Belum lagi yang tidak tersorot media.

Tidak kalah berbahaya dari narkoba untuk generasi penerus bangsa.

Maka, sebagai pemuda, tengoklah perjuangan pemuda di masa lalu. Berapa darah yang sudah tumpah? Tidak pantas jika saat ini kita sebagai pemuda memecah dan membiarkan negeri ini diinjak oleh peradaban yang kian maju.